Rabu, 21 Mei 2014

SANG PENCIPTA




IQRA’ – BACALAH
BACALAH ATAS NAMA TUHANMU
TUHAN YANG MENCIPTAKAN
ALAM SEMESTA
DENGAN SEGALA ISINYA
TUHAN ROBBIKU
ALLAH AZZA WAJALLA

DALAM PUISIKU





DALAM PUISI AKU MENYANYI
DALAM PUISI AKU BERDOA
DALAM PUISI AKU MENANGIS
KARNA CINTA
DALAM PUISI AKU MENJILAT
HATI SANG PENCIPTA
DALAM PUISI AKU PUN SHOLAT
BERBICARA DENGAN-NYA

SATU DALAM SEGALA





ALLAAHU AHAD
KAU ADALAH SATU

SATU DALAM SIFAT
SATU DALAM DZAT
SATU DALAM JUMLAH
DAN SATU DALAM TINDAKAN

ALLAAHU AHAD

SEBUAH KERINDUAN





TUHAN
SETIAP KUBERDIRI DIATAS
PERMADANI SAJADAHKU
TERASA KUBERDIRI
DI HAMPARAN TERAS
ARASY-MU, SENDIRI
TIADA KASIH
TIADA KARIB YANG MENEMANI
HANYA DIRI, WAJAH
DAN KASIH-MU
YANG SELALU KURINDU
TIADA KENAL BATAS WAKTU

DOA DALAM SYAIR



KASIH
KENALKAN AKU AKAN DOSA
AGAR AKU TAK TERSESAT

KASIH
LUPAKAN AKU AKAN INTAN PAHALA
AGAR AKU TAK LUPA DARATAN

KASIH
TUNJUKKAN AKU JALAN KE NERAKA
AGAR AKU TAK MENGARAH KE SANA

KASIH
CUMBUHLAH AKU DENGAN MESRA
DAN JANGAN KAU LEPASKAN
AGAR HATI KITA SEMAKIN DEKAT

OH … TUHAN, DENGARKAN DOA HAMBA.

Tasauf moden Dr Hamka.

"Kalau engkau kaya, senangkanlah hatimu! Kerana di hadapanmu terbentang kesempatan untuk mengerjakan segala yang sulit-sulit. Segala perbuatanmu dihargai orang, engkau beroleh pujian di mana-mana. Engkau menjadi mulia, tegakmu teguh. Di hadapan engkau terhampar permaidani kepujian, sebab itu engkau beroleh kebebasan dan kemerdekaan. Jika engkau fakir miskin, senangkan pulalah hatimu! Kerana engkau telah terlepas dari suatu penyakit jiwa, peyakit kesombongan yang selalu menimpa orang kaya. Kefakiran dan kemiskinan adalah nikmat, yang tidak ada jalan bagi orang lain buat kecil hati, dan tidak ada pintu bagi kebencian".

Nikmat Hidup



Setelah diri bertambah besar
di tempat kecil tak muat lagi,
Setelah harga bertambah tinggi
orang pun segan datang menawar,
Rumit beredar di tempat kecil
kerap bertemu kawan yang culas,
Laksana ombak di dalam gelas
diri merasai bagai terpencil,
Walaupun musnah harta dan benda
harga diri janganlah jatuh,
Binaan pertama walaupun runtuh
kerja yang baru mulailah pula,
Pahlawan budi tak pernah nganggur
khidmat hidup sambung bersambung,
Kadang turun kadang membumbung
sampai istirahat di liang kubur,
Tahan haus tahanlah lapar
bertemu sulit hendaklah tenang,
Memohon-mohon jadikan pantang
dari mengemis biar terkapar,
Hanya dua tempat bertanya
pertama tuhan kedua hati,
Dari mulai hidup sampai pun mati
timbangan insan tidaklah sama,
Hanya sekali singgah ke alam
sesudah mati tak balik lagi,
Baru rang tahu siapa diri
setelah tidur di kubur kelam,
Wahai diriku teruslah maju
di tengah jalan janganlah berhenti,
Sebelum ajal, janganlah mati
keridhaan Allah, itulah tuju,
Selama nampak tubuh jasmani
gelanggang malaikat bersama setan,
Ada pujian ada celaan
lulus ujian siapa berani,
Jika hartamu sudah tak ada
belumlah engkau bernama rugi,
Jika berani tak ada lagi
separuh kekayaan porak poranda,
Musnah segala apa yang ada
jikalau jatuh martabat diri,
Wajah pun muram hilanglah seri
ratapan batin dosa namanya,
Jikalau dasar budimu culas
tidaklah berubah kerana pangkat,
Bertambah tinggi jenjang di tingkat
perangai asal bertambah jelas,
Tatkala engkau menjadi palu
beranilah memukul habis-habisan,
Tiba giliran jadi landasan
tahanlah pukulan biar bertalu,
Ada nasihat saya terima
menyatakan fikiran baik berhenti,
sebablah banyak orang membenci
supaya engkau aman sentosa,
Menahan fikiran aku tak mungkin
menumpul kalam aku tak kuasa,
Merdeka berfikir gagah perkasa
berani menyebut yang aku yakin,
Celalah saya makilah saya
akan ku sambut bertahan hati,
Ada yang suka ada yang benci
hiasan hidup di alam maya

-hamka-

Syair Perahu



Inilah gerangan suatu madah
mengarangkan syair terlalu indah,
membetuli jalan tempat berpindah,
di sanalah i’tikat diperbetuli sudah

Wahai muda kenali dirimu,
ialah perahu tamsil tubuhmu,
tiadalah berapa lama hidupmu,
ke akhirat jua kekal diammu.

Hai muda arif-budiman,
hasilkan kemudi dengan pedoman,
alat perahumu jua kerjakan,
itulah jalan membetuli insan.

Perteguh jua alat perahumu,
hasilkan bekal air dan kayu,
dayung pengayuh taruh di situ,
supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar,
angkatlah pula sauh dan layar,
pada beras bekal jantanlah taksir,
niscaya sempurna jalan yang kabir.

Perteguh jua alat perahumu,
muaranya sempit tempatmu lalu,
banyaklah di sana ikan dan hiu,
menanti perahumu lalu dari situ.

Muaranya dalam, ikanpun banyak,
di sanalah perahu karam dan rusak,
karangnya tajam seperti tombak
ke atas pasir kamu tersesak.

Ketahui olehmu hai anak dagang
riaknya rencam ombaknya karang
ikanpun banyak datang menyarang
hendak membawa ke tengah sawang.

Muaranya itu terlalu sempit,
di manakan lalu sampan dan rakit
jikalau ada pedoman dikapit,
sempurnalah jalan terlalu ba’id.

Baiklah perahu engkau perteguh,
hasilkan pendapat dengan tali sauh,
anginnya keras ombaknya cabuh,
pulaunya jauh tempat berlabuh.

Lengkapkan pendarat dan tali sauh,
derasmu banyak bertemu musuh,
selebu rencam ombaknya cabuh,
La ilaha illallahu akan tali yang teguh.

Barang siapa bergantung di situ,
teduhlah selebu yang rencam itu
pedoman betuli perahumu laju,
selamat engkau ke pulau itu.

La ilaha illallahu jua yang engkau ikut,
di laut keras dan topan ribut,
hiu dan paus di belakang menurut,
pertetaplah kemudi jangan terkejut.

Laut Silan terlalu dalam,
di sanalah perahu rusak dan karam,
sungguhpun banyak di sana menyelam,
larang mendapat permata nilam.

Laut Silan wahid al kahhar,
riaknya rencam ombaknya besar,
anginnya songsongan membelok sengkar
perbaik kemudi jangan berkisar.

Itulah laut yang maha indah,
ke sanalah kita semuanya berpindah,
hasilkan bekal kayu dan juadah
selamatlah engkau sempurna musyahadah.

Silan itu ombaknya kisah,
banyaklah akan ke sana berpindah,
topan dan ribut terlalu ‘azamah,
perbetuli pedoman jangan berubah.

Laut Kulzum terlalu dalam,
ombaknya muhit pada sekalian alam
banyaklah di sana rusak dan karam,
perbaiki na’am, siang dan malam.

Ingati sungguh siang dan malam,
lautnya deras bertambah dalam,
anginpun keras, ombaknya rencam,
ingati perahu jangan tenggelam.

Jikalau engkau ingati sungguh,
angin yang keras menjadi teduh
tambahan selalu tetap yang cabuh
selamat engkau ke pulau itu berlabuh.

Sampailah ahad dengan masanya,
datanglah angin dengan paksanya,
belajar perahu sidang budimannya,
berlayar itu dengan kelengkapannya.

Wujud Allah nama perahunya,
ilmu Allah akan [dayungnya]
iman Allah nama kemudinya,
“yakin akan Allah” nama pawangnya.

“Taharat dan istinja’” nama lantainya,
“kufur dan masiat” air ruangnya,
tawakkul akan Allah jurubatunya
tauhid itu akan sauhnya.

Salat akan nabi tali bubutannya,
istigfar Allah akan layarnya,
“Allahu Akbar” nama anginnya,
subhan Allah akan lajunya.

“Wallahu a’lam” nama rantaunya,
“iradat Allah” nama bandarnya,
“kudrat Allah” nama labuhannya,
“surga jannat an naim nama negerinya.

Karangan ini suatu madah,
mengarangkan syair tempat berpindah,
di dalam dunia janganlah tam’ah,
di dalam kubur berkhalwat sudah.

Kenali dirimu di dalam kubur,
badan seorang hanya tersungkur
dengan siapa lawan bertutur?
di balik papan badan terhancur.

Di dalam dunia banyaklah mamang,
ke akhirat jua tempatmu pulang,
janganlah disusahi emas dan uang,
itulah membawa badan terbuang.

Tuntuti ilmu jangan kepalang,
di dalam kubur terbaring seorang,
Munkar wa Nakir ke sana datang,
menanyakan jikalau ada engkau sembahyang.

Tongkatnya lekat tiada terhisab,
badanmu remuk siksa dan azab,
akalmu itu hilang dan lenyap,
(baris ini tidak terbaca)

Munkar wa Nakir bukan kepalang,
suaranya merdu bertambah garang,
tongkatnya besar terlalu panjang,
cabuknya banyak tiada terbilang.

Kenali dirimu, hai anak dagang!
di balik papan tidur telentang,
kelam dan dingin bukan kepalang,
dengan siapa lawan berbincang?

La ilaha illallahu itulah firman,
Tuhan itulah pergantungan alam sekalian,
iman tersurat pada hati insap,
siang dan malam jangan dilalaikan.

La ilaha illallahu itu terlalu nyata,
tauhid ma’rifat semata-mata,
memandang yang gaib semuanya rata,
lenyapkan ke sana sekalian kita.

La ilaha illallahu itu janganlah kaupermudah-mudah,
sekalian makhluk ke sana berpindah,
da’im dan ka’im jangan berubah,
khalak di sana dengan La ilaha illallahu.

La ilaha illallahu itu jangan kaulalaikan,
siang dan malam jangan kau sunyikan,
selama hidup juga engkau pakaikan,
Allah dan rasul juga yang menyampaikan.

La ilaha illallahu itu kata yang teguh,
memadamkan cahaya sekalian rusuh,
jin dan syaitan sekalian musuh,
hendak membawa dia bersungguh-sungguh.

La ilaha illallahu itu kesudahan kata,
tauhid ma’rifat semata-mata.
hapuskan hendak sekalian perkara,
hamba dan Tuhan tiada berbeda.

La ilaha illallahu itu tempat mengintai,
medan yang kadim tempat berdamai,
wujud Allah terlalu bitai,
siang dan malam jangan bercerai.

La ilaha illallahu itu tempat musyahadah,
menyatakan tauhid jangan berubah,
sempurnalah jalan iman yang mudah,
pertemuan Tuhan terlalu susah.

Hamzah Fansuri

(Nasihat Ibnu Taimiyah kepada muridnya, Ibnul Qayyim)

Nasihat Ibnu Taimiyah kepada muridnya, Ibnul Qayyim

Akhi da'iyah,
Jangan jadikan hatimu mudah dihanyutkan syubhat,
seperti bunga karang di tepi laut yang kian ternoda apakala diterpa gelombang air.
Jadilah bak cermin yang tetap kukuh.
Berbagai isu dan tuduhan hanya lalut di hadapannya,
dan tidak menetap padanya.
Cermin menolak semua itu dengan kekukuhannya.
Bila tidak demikian,
bila hatimu menghirup semua syubhat yang melaluinya,
nescaya ia akan menjadi sarang segala tuduhan dan isu yang tak jelas.

Ketahuilah, di antara kaedah syariat dan hikmah menyebutkan,
bahawa siapa yang banyak dan besar kebaikannya,
dan telah menanam pengaruh nyata di dalam Islam,
mungkin saja melakukan kekeliruan yang boleh jadi tidak dilakukan orang selainnya.
Orang seperti itu dapat dimaafkan.
Maaf yang tidak diberikan pada selainnya.
Sesungguhnya kemaksiatan itu adalah kotoran,
dan air bila mencapai dua kolah,
 tidak membawa kekotoran.

-Ibn Qayyim al jauzi-

“wahai yang bersemayam di dalam rasa dan diriku
engkau jauh dari penglihatan dan pandangan
engkau adalah ruhku jika aku tak memandangmu
dia lebih dekat denganku dari segala pendekatan”

angan-angan tentang dirimu ada di mataku
ingatan tentang dirimu ada di mulutku
tempat kembalimu ada di mulutku
tapi kemanakah engkau hilang dariku?
wahai yang bersemayam di antara perut dan iga
sekalipun tempat tinggalmu berjauhan dariku
kasih sayang tercurah untuk senantiasa mencinta
jika engkau tiada menggapainya ia akan membumbung

ku cari alasan dari dosa yang ku lakukan
tapi kau paksa aku menjadi pemutus tali
kau bawa pergi akalku di kesempitan jurang
setelah aku berumur akal itu kau bawa kembali
itulah cinta kami yang berdampingan
engkau telah mensigati dengan adil dan jeli

Ya RABBI…..
kusibukakan dia dengan cintaku
seperti ENGKAU sibukan hatiku dengan cintanya
agar menjadi ringan apa yang bersemayam di hatiku..
aku memohon kepada dzat yang membalikan keinginan
hasratku kepadamu dan hastarmu kepadaku
atau biarkan cinta mengalir di hatiku…

“ada kafilah yang berlalu menjelang malam
jalan berdebu dan malam merambat kelam
mereka menggiring hasrat menyatu dengan bumi
perjalananpun tenggelam di balik ambisi
bintang malam menuntun yang mereka harapkan
yang menggantung di atas bintang dan kenikmatan
dalam pemeliharaan yang tidak di dapat orang lain
tak peduli celaan orang yang suka melontar celaan “

“ku ingin memeluknya di saat hati sedang merindukan
adakah kedekatan setelah kami saling berpelukan
kucium mesra agar kerinduan itu sirna
keinginan untuk bertemu semakin membara
kobaran di hati belum jua terobati
kecuali setelah dua hati saling mengisi”

“tiba-tiba dia melihat sang kekasih
tak seatah katapun terucap dari lidah”
“tanda cinta yang menyusup ke dalam hati
ada yang berubah jika dia melihat yang di cintai”

“jika ku lihat panasnya cinta di dalam hati
ku cari pancuran air untuk mendinginkan
berikan padaku kedinginan air yang pasti
karena dalam perut ada api yang menghanguskan”‘

“Aku tidak tahu apakah pesonanya yang memikat
atau mungkin akalku yang tidak lagi di tempat”

“keindahannya pangkal segala keindahan
dan magnetik laki-laki yang memandang”

“cinta bukanlah karena keindahan dan yang tampak di mata
tetapi karena yang menyatukan hati dan jiwa”

“ada getaran yang merasuki jiwa yang murah hati
laiknya getaran dahan kerana angin yang sepoi-sepoi”

“Engkaulah pembantai setiap pemabuk cinta
pilihlah untk jiwamu siapa yang kau pilih”

“Cintaku bersemi apa pun dirimu
 tak peduli keadaanmu dulu dan kini
kau tak peduli kepadaku dan akupun begitu
siapa tak pedulikan dirimu hendak memuji
aku menyukai mereka sekalipun dirimu seperti musuhku
penilaianku terhadapmu sama terhadap mereka aku menilai
kudapatkan kenikmatan jika ada yang melecehkanmu
biarkan orang mencelaku karena cinta telah terpatri”.


Alam Desaku

Kulihat sawah membentang
warna hijau bagai permata alam
kucoba telusuri jalan
akankah tetap begitu

Kuingin tetap begini
terlihat apa adanya
kuingin tetap begitu
terlihat kenyataanya

Mentari mulai tenggelam
dan..akupun teteap disini
menikmati alam yang ada
anugerah dari yang kuasa

Oh..alam desaku
...aman dan damai
Oh.... alam desaku
....lestarikanlah

Laut Yang Damai


Laut mendadak ramai
Deburan ombak terseret angin
Ke tengah samudera itu
Sedang di bibir pantai
Orang saja menari-nari

Laut mengundang sehamparan
Gunung samudera
Datanglah dari penjuru segala
Melihat kami menari
Menjelang akhir sodorkan air
Ketika tubuh bermandi peluh
Tapi jangan suguhkan seudati
Sebab ia sudah mati

Datang,
Datanglah dari penjuru segala
Ramaikan laut kami yang sepi
Dengan lagumu yang sarat cinta

Derai Cemara Udang

Angin pantai disela gerimis
Mendera pelan, sejenak
Berteduh di bawah
Pohon-pohon cemara udang

Kemudian lenyap ke arah
Gubuk-gubuk bambu yang reot
Tanpa atap di tepian jalanan pantai

Senja ini..
Tiada yang romantis atau membiuskan angan
Ke dalam khayal yang beku
Dan ratusan hari terkubur diam

Pantai ini telah sepi..
Hanya derai cemara udang..
Hanya rintik gerimis yang tidak kunjung reda
Tidak juga menjadi hujan deras

Ada yang berubah
Pantai ini merubah dirinya menjadi teduh, hijau
Dan di beberapa sudut tumbuh padang rumput
Ada cemara udang, perahu nelayan
Yang sepuluh tahun yang lalu belum kulihat
Ini adalah pantai kenangan

Keindahan Alam Ini


Betapa indahnya alam ini
Laut berombak-ombak
 Awan berarak-arak
Udara segar bertiup-tiup
Aku berdiri di atas gunung

Berdiri di bawah langit
Untuk melihat keindahan alam ini
Keindahan dunia

Aku mempertaruhkan nyawa
Bertahan diri di atas gunung
Demi melihat keindahan alam
Keindahan ciptaan Tuhan

Keindahan Alam Indonesia

Saat aku membuka mataku
Ku tak percaya bahwa itu nyata
Aku masih berpikir bahwa aku masih bermimpi
Tetapi aku sadar bahwa keindahan itu benar-benar ada di depanku

Sungguh indah kepulauan ini
Ribuan pulau-pulau berjajar
Membentuk gugusan pulau yang indah
Gunung-gunung berbaris dari ujung barat ke ujung timur

Samudra luas membentang
Dengan air yang biru
Dan berisi keindahan di bawahnya
Aku bangga menjadi anak Indonesia
Aku berjanji aku akan menjagamu.

Alamku


Ku buka mata .
cahaya pagi menembus kaca jendela ..
Semerbak mawar merah dan putih merekah ..
Ku buka jendela ..
Ku hirup udara segar ..

Melihat kabut tebal masih menyelimuti bumi ..
Setetes embun membasahi daun ..
Kicauan indah terdengar di telinga ..
Angin berhembus halus menembus kulit

Ku lihat awan seputih melati ..
Juga langit, sebiru lautan samudra ..
Kini kusiap menghadapi hari yang baru ..
Dan indahnya bumi ..
.

Angin Senja


Semilir angin pegunungan

Melintasi setiap lekukan lembahan

Meski panas mentari senja menyengat

Elang kecil tetap berdiri tegak menatap peradaban

Dengan tenang, diam dalam pencarian

Pencarian pada tulang rusuk kiri

Yang menopang tuk hidup dan terbang

Melindungi jantung hati saaat melayang

Mengokohkan keyakinan

Didalam kehangatan bulu bulu keperakan

Dimanakah tulang rusuk kirinya, hingga terus diam dalam pencarian

Dengan mata menembus jala jala peradaban

Dimanakah tulang rusuknya….

Pasir luhur

Senin, 19 Mei 2014

ARCA TOTOK KEROT

Arca Totok Kerot ini terletak di Desa Bulupasar Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, dengan jarak lebih kurang 7 Km dari kota. Pengelolahnya adalah Swaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala.
Sebelumnya
Arca Totok kerot merupakan arca dwarapala setinggi tiga meter yang terbuat dari batu andesit. Keadaan Arca Totok Kerot sangat mengenaskan, tangan kirinya sudah menghilang dan ada retakan besar pada bahu kanannya. Arca Totok Kerot memakai kalung dan anting – anting bermotif tengkorak. Ada hiasan di dadanya, serta memakai aksesori di tangan, kaki, serta perutnya. Kemungkinan besar, Arca Totok Kerot merupakan pintu gerbang sebelah barat istana kerajaan atau juga merupakan pintu masuk ke sebuah candi. Entahlah, tak ada yang tahu karena tidak pernah dilakukannya penggalian disekitar arca.apa mungkin anda mau mencoba mengali
Perkiraan tahun 1981, penduduk sekitar melaporkan ada benda besar dalam sebuah gundukan di tengah sawah dan berada di bawah pohon besar. Pada tahun itu pulalah gundukan tersebut dibongkar hingga memperlihatkan sosok Arca Totok Kerot. Namun, penggalian hanya menampakkan setengah badan bagian atas dari arca.
Dari Situlah ada yang legenda mulai di tulis
Arca Totok Kerot merupakan penjelmaan dari Putri dari daerah Lodoyo, Blitar. Tersebutlah pada zaman dahulu sang putri ingin melamar Raja Joyoboyo dari Kerajaan Kediri. Raja Joyoboyo menolak lamaran tersebut hingga pecahlah perang antara kedua belah pihak. Kemenanganpun diraih oleh Kerajaan Kediri dan Raja Joyoboyo mengutuk sang putri menjadi batu berwujud raksasa.
Masyarakat Kediri juga memiliki legenda tersendiri tentang Arca Totok Kerot.
Totok Kerot terbenam separuh badan karena arca tersebut sangat berat, hingga tanah dibawah arca tidak kuat menopang berat arca. Kenyataannya, Totok Kerot bukan tenggelam karena kelebihan berat badan dan kurang diet, melainkan penggalian yang tidak dilanjutkan.Disebutkan bahwa Arca Totok Kerot pernah dipindah dari tempat asalnya dan diletakkan di Alun – Alun Kota Kediri. Hanya dalam waktu semalam, Arca Totok Kerot tidak betah akan tempat barunya. Arca Totok Kerot mulai menyusun rencana melarikan diri. Pada tengah malam, tiba 2 saja terkumpulah 7 ekor sapi dan 2 ekor gajah di alun 2 Kesembilan hewan tersebut lalu menarik Totok Kerot menuju Dusun Bulupasar, tempat asal Totok -kerot. Karena Totok Kerot sangat berat . hanya beberapa meter saja, kesembilan hewan tersebut tidak kuat menarik Totok -kerot dan meninggal karena kecapaian.
Paginya, melihat Totok Kerot telah berpindah tempat dan adanya hewan 2 tak bernyawa disekitarnya, akhirnya pemerintah memutuskan untuk mengembalikan lagi ke tempat asalnya. Legenda ini dipercaya terjadi sekitar tahun 80’an, berselang beberapa tahun semenjak Totok Kerot diketemukan.dan jika anda berkunjung disana Nantinya mungkin berpendapat berbeda beda jika melihatnya sebab wajah dari pada totok kerot berubah -ubah kadang tersenyum kadang marah itupun tergantung masing masing yang melihatnya dan satu yang perlu di ingat jangan pernah mengatai jelek di lokasi jika anda tidak ingin terjadi apa apa....mungkin lebih jelasnya anda bisa datang ke tempatnya

TANAH AIRKU

Angin berdesir dipantai
Burung berkicau dengan merdu
Embun pagi membasahi rumput-rumput
Itulah tanah airku
Sawahnya menghijau
Gunungnya tinggi menjulang
Rakyat aman dan makmur

Indonesiaku
Tanah tumpah darahku
Jaga dan rawatlah selalu
Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan
Disanalah aku menutup mata
Oh..... tanah airku tercinta
Indonesia jaya.....

INDAHNYA ALAM NEGERI INI

Kicauan burung terdengar merdu
 Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku


Kupejamkan mataku sejenak
Kurentangkan tanganku sejenak
Sejuk , tenang , senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan

Wahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam

Desiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga

Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, kita harus menjaganya
Agar keindahannya takkan pernah sirna

Hanya Darimu Bunda


Bunda..
Andai peluhmu sewaktu menimangku dapat kuseka dengan
rasa maafku..
Mungkin tak cukup walau diri ini memohon maaf atas
segalanya..

Kenapa aku dulu begitu berani akan dirimu..
Bunda.. Setiap jejak langkah berat bebanmu ketika
merawatku..
Tak kurasakan sekarang dalam hidupku..
Masih pantaskah aku harus durhaka kepadamu.
Masih pantaskah aku harus mengatakan tidak akan
permintaanmu..

Bunda..
Setiap nafas yang kau hembuskan, usaha berat engkau
anggap ringan..
Hanya untukku, untukku agar tetap bertahan dalam sebuah
kehidupan..

Bunda.
Sepanjang jalan dan tak akan pernah putus kasih
sayangmu..
Namun dariku, hanya sepanjang galah yang terkesan
semu..

Bunda..
Terimakasih untuk adamu..
Terimakasih untuk kasih sayangmu..
Terimakasih telah memaafkanku..
Terimakasih untuk kehidupan yang engkau usahakan
untukku..

Anakmu..
Hanyalah setitik debu penuh kesalahan..
Hanyalah sebatang ranting rabuh di atas dahan..
Hanyalah semut kecil di tengah hutan..
Yang akan tersesat tanpa genggaman hangat seorang
penyayang sepertimu bunda..

Anakmu..
Yang hanya tau menuntut tak patut..
Yang hanya tau merengek tak sopan..
Yang hanya tau dirinya sendiri tanpa takut..
Tanpa takut menyakitimu wahai sang sandaran..
Jiwa dan hatiku. Hidup dan jalanku..

Terimakasih bunda.. Untuk setiap air susu yang mengalir
dalam darahku..
Tanpanya.. Aku tak akan pernah mampu menghirup udara
kehidupan..
Berteman dengan alam, mengarungi nafas dunia
bersamamu..
Terimakasih karena selalu menyayangiku..

Hanya darimu bunda..
Kudapatkan selimut kasih sayang tanpa batas dan
balasan..
Ya Allah.. Kuatkan langkah Bundaku..
Selalu beri Ia kebahagian atas segala Ridhomu..
 Amin.....

Puisi Seorang Anak untuk Ibu


Aku berangkat sekarang untuk membantai lawan
 Untuk berjuang dalam pertempuran.
Aku berangkat, Bu, dengarlah aku pergi
Doakanlah agar aku berhasil.

Sayapku sudah tumbuh, aku ingin terbang.
Merebut kemenangan di mana pun adanya.
Aku akan pergi, Bu, janganlah menangis
Biar kucari jalanku sendiri.

Aku ingin melihat, menyentuh, dan mendengar
Meskipun ada bahaya, ada rasa takut.
Aku akan tersenyum dan menghapus air mata
Biar kuutarakan pikiranku.

Aku pergi mencari duniaku, cita-citaku
Memahat tempatku, menjahit kainku
Ingatlah, saat aku melayari sungaiku
Aku mencintaimu, di sepanjang jalanku.

Kisah Klasik

andai waktu bisa di ulang
aku ga akan rela sedikitpun membiarkan waktu brgulir tanpa kalian
semua yg dulu indah

akankah bisa terulang kembali????
kebersamaan yang dulu aku rasa sekarang terasa semakin pudar
menjauh bahkan menghilang

aku kangen kalian
kalian yang dulu
kalian yang selalu membawa kebahagiaan serta senyuman

berbagi bersama tentang semua rasa
tak ada sedikitpun beban yang ku rasa ketika aku bersama kalian
semua terasa mudah dan ringan
karna kalian...

makasih udah menjadi harta yang paling berharga
yang pernah aku miliki
makasih udah nemenin aku selama ini

walau kini semua harus di pisahkan oleh waktu
semoga aku tetap menjadi sahabat kalian
semoga ini bukan akhir dari persahabatan yang telah kita bina

1 hal yang harus kalian tau
sampai kapanpun dan bagaimanapun kalian akan tetap menjadi SAHABAT untuk ku
Dan ga akan ada 1 orang pun yang dapat menggantikan kalian
Dan merubah itu semua
aku kangeeen banget sama kalian semua ;'(

just for you my best friends

Sahabat


Sahabat
Walau kini kita tak slalu bersama
Aku ingin kita slalu dekat

Sahabat
Walau kini kita jauh
 Aku ingin kita saling menghubungi

Sahabat
Kau tau betapa berharganya dirimu?
Kau lebih berharga dari sebongkah emas

Sahabat
Kau tau kenapa?
Karena mencari seorang sahabat seperti kau bukanlah hal yang gampang

Sahabat
Kini ku ucapkan "Aku akan selalu menjadi sahabatmu"
Kini kau ucap juga disana :)

Puisi untuk Sahabat


oleh: Ayu

 Tak ada yang bisa menandingi sebuah cerita darimu
Kau ibaratkan penawar segalanya
Lenyahkan asa nan duka demi suatu cita
 Namun dibalik itu semua kau bisa berbuat sebaliknya
Kau datang saat kau butuh
Semuanya baik tanpa ada sebabnya
Kau menjelma bagai dewi
Namun kau menyakutu bagai duri

Sahabat…
Andai kau tahu sedih hatiku
Pasti kau ikut merasakannya, namun sahabat kau tak pernah mau tahu
Sedikit pengertian darimu bisa membuat ku bahagia
Ingat lah wahai sahabat..
Aku akan tetap mengakui mu selamanya

Bila Aku Tiada

Bila Aku Tiada

Bila sampai waktu ku tiba tak jua kau temukan bahagia...
Pilih lah jalan yg lebih indah untukmu..
Karna ku bukan lah yg sempurna
Dan jangan pernah kau bersedih karnanya

Tapi,,
Tersenyumlah saat ku tak lagi bisa bersama mu
Karna kan selalu kutitipkan rindu untukmu dalam tiap detik perjalanan waktu..
Mungkin raga tak lagi mampu kau sentuh
Tapi senyum keindahan kan selalu untukmu
Aku bukan pecinta sejati tapi kan ku ukir sebuah mimpi sebelum aku pergi...
Tuk selalu temani hidupmu walau tak bersamaku,,

puisi untuk ibu :

 Dear Ibu maafkan aku yang tak mengerti arti kasih sayangmu hingga aku lupa cara berterimakasih padamu engkau yang merenda hidupku aku yang merobeknya engkau yang mengajari kasih ketulusan aku yang membalasmu dengan kedurhakaan Maafkan Aku Ibu engkau yang terbangun dalam letih tidurmu demi menenangkan aku saat sakitku engkau yang selalu yakin padaku saat yang lain hadir menghinaku engkau yang menuntunku meniti kehidupan saat yang lain tak lagi perduli engkau adalah bidadari yang TUHAN kirimkan untukku untuk menunjukkan kasih Tuhan padaku untuk mengantarku pada istana kehidupan untuk mengajariku arti ketulusan cinta tapi akulah yang selalu menyalah artikan kecintaanmu Maafkan Aku ibu atas harapan yang tak bisa aku wujudkan atas airmata yang engkau tetesakan atas kekecewaan yang aku berikan atas keinganan yang tak bisa aku laksanakan Ibu tetaplah hidup ijinkan aku berbakti kepadamu sebelum maut menjemputmu atau kematian yang yang mengakhiri baktiku padamu

puisi rindu " keabadian cinta "

Dibalik jeruji rinduku
tatap potret wajahmu
mengenang semua tentangmu
tentang kisah yang berujung pilu
Dibalik jeruji rindu
merangkai serpihan kalbu
yang retak karena perpisahan
saat ajal terlanjur menghadang
engkau yang tenang disanaijinkan
aku tetap mengenang senyummu
dalam rengkuhan pedih hidup tanpamu
dalam naungan perih jejak langkahmu
airmata ini sakit ini
luka ini
derita ini
adalah lembaran cinta yang telah tuhan tulis
dalam suratan takdirku
meski tak bisa bersama disini
tunggulah aku di pintu surga

Puisi Rindu Dikarenakan " jatuh Cinta Jarak Jauh "


Rindu ini terlalu indah untuk aku rasakan tercurah dalam penantian yang tertunda kau yang terpisah oleh jarak dan waktu rindukah kau padaku? hanya meniti waktu yang serasa begitu panjang tanpamu, langkah ini terasa berat tanpamu, keindahan dunia seperti hilang tanpamu, seperti tersesat tanpa arah aku merindukan semua darimu apakah lekukan senyum bibirmu? apakah suaramu yang mengiring merdu? apakah wajahmu yang menggores mata? Tuhan, sampaikan salam rinduku padanya pada kekasih yang kau titipkan padaku pada cinta yang kau tanamkan dihatiku pada sosok yang kau kirimkan padaku untuk mengerti arti kasih dan sayang Tuhan, jika penantian ini adalah pengorbanan maka, jagalah ia agar ia tenang disana temanilah ia saat ia sedih tunjukanlah ia saat ia tak tahu harus kemana Tuhan, Jika boleh aku meminta pertemukanlah kami dalam kenangan yang lebih indah dalam pertemuan yang penuh kebahagiaan ketika cahaya keberhasilan memancar darinya Tuhan, jaga cinta kami agar kesetiaan ini selalu ada jaga cinta kami sampai saatnya nanti manusia tak bisa berharap lagi

Aku bahagia


Aku bahagia            

karena hanya memiliki satu hati,
karena cukup satu hati
yang akan aku beri
untuk orang yang aku cintai

yaitu kamu

puisi perpisahan


cinta seperti dipermg harus dirasa Apakah cinta ini hanya sebuah fatamorgana yang memaksa hati untuk merasa dahaga haus akan kasih dan sayang atau sekedar impian semu yang takan jadi nyata Kau hadir membawa senyum dan kau pergi membawa senyum tinggalah air mata yang kau sisakan dan kesedihan yang tak berkesudahan masih ingatkah janji yang kau ihkrarkan tentang impian yang dibalut kesetiaan tentang cinta abadi yang terhias kasih sayang tentang keindahan dalam naungan kebersamaan kini janjimu kau bawa pergi kau berikan luka yang kau tancapkan dihati luka abadi yang menancap jiwa berdarah darah merintih memperparah hasratnya semoga sakit ini membuatmu tersenyum semoga luka ini membawamu pada kebahagian karena disni aku tetap berdoa ada hal terindah disetiap perpisahan - See more at: http://cinta009.blogspot.com/2013/09/kumpulan-puisi-tentang-cinta-terbaru.html#sthash.Wdreqwds.dpuf

puisi cinta terlaran

 Ijinkan AKu hanya sedetik menatapmu Meski hati ini tak seharusnya menyapa harapan harapan indah untuk bersamamu namun ijinkan aku menatapmu, meski untuk yang terakhir kali Ijinkan aku bertanya kepada Tuhan kenapa cinta ini harus hadir dan tertaut pada mu ? inikah ujian hati? ataukah sekedar lelucon tuhan? airmata ini menjadi kenangan terakhir tentangmu satu - satunya hal yang akan tetap menemaniku saat sendiri, saat kau tak lagi disisi, saat kau tak bisa aku miliki, terendap laraku, laksana luka yang tergores dari pisau berkarat kian lama kan kian bernanah aku takut dengan rinduku tapi selalu menikmati rindu ini aku cemas dengan kecemasanku tapi aku teramat menghayati Aku tau takan ada kebersamaan abadi untuk kami tapi ijinkan satu detik saja untuk menatapmu untuk sekedar menyakinkanku bahwa engkau bukanlah untukku

Minggu, 18 Mei 2014









Jumat, 16 Mei 2014

Puisi Cinta Islami untuk Ayah

Kenangan lama membias kembali Masa kanak-kanakku Masa yang begitu indah Kau memelukku dalam dekap pangkuanmu Aku tersenym bahagia Kenangan lama membias kembali Saat masa-masa remaja menjemputku Masa yang penuh pergolakan Penuh dengan kebimbangan Unutk menemukan jati diriku Kau membimbngku dengan penuh kasih Kenangan lama membias kembali Masa-masa dewasa datang menghampiriku Masa yang penuh tanggung jawab Saat gelora cinta datang mendera kalbuku Kau mengajariku memahami apa arti “ Cinta “ Saat kegagalan melandaku Kau membangkitkanku kembali Kau menisik jiwaku dengan asa Yang tak pernah tenggelam Untuk menggapai cinta dan cita "Jangan pernah menyerah" Itulah kata yang senantiasa Kau bisikkan kepadaku Tuhan pastikan selalu Memberikan jalannya kepada mu

Taman Surga


Saat tatapan mata memandang lepas  Wujud ciptaanNya di dunia Berdegup hati ini berkata, Sungguh mempesona tak ada duanya Ku bayangkan dan kuresapi siapa gerangan Membuat sama sedemikian rupa Hati semakin berdegup seraya menangis teringat dan terngiang, seperti apa taman surga berada Meratap dan menangis kembali hati ini Mengingat janji Tuhan Hanyalah mereka manusia pilihan Yang jauh dari perbuatan nista dan angkara murka Yang akan menjadikan mereka penghuni taman surga
kekal selamanya Oh, Tuhan walau seribu jalan berliku Berikanlah petunjukMu pada langkah kaki ini
Agar hambaMu termasuk ke dalam golongannya

ingat aku dalam do'amu

Ingat aku dalam do'amu: di depan makam Ibrahim
akan dikabulkan Yang Maha Rahim
Hidupku di dunia ini, di alam akhir nanti
lindungi dengan rahmat, limpahi dengan kurnia Gusti

Ingat aku dalam do'amu: di depan makam Ibrahim
di dalam solatmu, dalam sadarmu, dalam mimpimu
Setiap tarikan nafasku, pun waktu menghembuskannya
jadilah berkah, semata limpahan rido Illahi

Ya Robbi!
Biarkan kasih-Mu mengalir abadi
Ingat aku dalam do'a-Mu
Ingat aku dalam firman-Mu
Ingat aku dalam diam-Mu
Ingat aku
Ingat

Amin

perlihatkanhidayah-Mu



Ya Allah……
Ya Tuhanku……

Lihatlah para penerus Adam ini Tuhan…!!!
Yang hidup dalam kegelapan……
Yang hidup tanpa setitik cahaya

Ya Allah……
Ya Tuhanku……

Sadarkanlah mereka Tuhan……
Tunjukkanlah jalan lurus padanya……
Berikanlah hidayahmu padanya……

Ya Allah……
Ya Tuhanku……

Ku tahu kalau kau ada……
Jadi, bantulah kawanku itu Tuhan……
Untuk keluar……
Dari lembah kegelapan

SUARA AZAN

Bila telah terdengar suaranya
Mengumandang mencubit telinga
Orang pun berbondong
Mengambil wudlu membasuh tangan

Dan merelakan kewajiban suci
Menghadap ilahi mempasrahkan diri
Mencari harapan untuk mengumpulkan pahala
Berharap hasil di negeri kahirat

Seper Tiga Malam

Kubuka pintu depan rumah

Kusaksikan langit begitu berkilauan

Dihiasi gugusan bintang

Hati pun nampak senang


Sungguh udara dan pikiran begitu lengang

Di sepertiga akhir malam

Kulawan dan kukalahkan udara dingin

Air wudlu pun menembus membasahi kulitku


Dalam sujudku kupanjatan doa kehadiratMu

Jadikanlah bangsa ini,

Bangsa yang aman ,tenteram dan sejahtera

Bangsa yang menghidupkan akhir sepertiga malam itu

By : Purwo