Sunnah
(1)
BAB PENGANTAR
Berdo’a dan berdzikir
adalah bahagian dari ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dan setiap ibadah
hendaklah bersandar kepada dalil serta mengambil contoh (ittiba’) kepada
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, sebagai bukti kita adalah
pengikutnya.
Bacaan
do’a dan dzikir-dzikir harian di bawah ini, seluruhnya disumberkan kepada
Al-Qur’an dan Hadits yang shahih. Alhamdulillah, untuk sampai pada
sumber-sumber shahih demikian, kita sangat terbantu oleh jerih payah para ahlul
‘ilmu dari sejumlah generasi terdahulu, yang telah berupaya mengumpulkan lafaz do’a dan dzikir-dzikir
yang sesuai sunnah, mengklasifikasi, dan melakukan metode-metode ilmu hadits
yang diperlukan untuk menelusuri dan menguji kesahihannya.
Imam
Al-Bukhari, Imam Muslim, Imam At-Tarmidzi, dan Imam Ibnu Majah adalah sebagian
dari ulama-ulama ahli hadits yang memberikan tempat tersendiri mengenai doa-doa
dan dzikir-dzikir dalam salah satu bab dari kitab-kitab yang mereka tulis.
Di
kalangan generasi kemudian, buku “Do’a
dan Wirid,” karya Yazid bin Abdul
Qadir Jawas, yang diterbitkan oleh Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Jakarta, adalah
salah satu buku yang banyak dijadikan rujukan. Selain mengumpulkan daftar
doa-doa dan dzikir-dzikir sesuai sunnah, yang teramat penting juga kitab ini
dipenuhi catatan kaki berupa deretan dalil-dalil yang menguatkan. Kumpulan
doa-doa dan dzikir-dzikir harian dalam blog ini mengambil banyak kemudahan
darinya, dan semoga menjadi tambahan amal ibadah di sisi Allah Subhanahu wa
ta’ala bagi penulisnya.
Perintah Dzikir
Dzikir
dengan menyebut nama Allah pada pagi dan petang hari, sesungguhnya adalah
perintah langsung dari Rabb semesta alam. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً
“Hai
orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah dzikir yang
sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah
kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzaab : 41-42)
فَاصْبِرْ
إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ
بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
”Maka bersabarlah kamu,
karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu
dan bertasbihlah seraya memuji Rabb-mu pada waktu petang dan pagi.” (Al-Mu’min
: 55)
Adapun pengertian petang dan pagi, waktu yang diperintahkan
berdzikir padanya, dijelaskan sendiri oleh Allah dalam Surat Qaaf ayat 39 :
فَاصْبِرْ عَلَى مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ
”Maka bersabarlah kamu
terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Robb mu sebelum
terbit matahari dan sebelum terbenam(nya).”
Kemudian Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik Rodhiyallohu ’anhu, ia
berkata:
قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ
يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ
أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً مِنْ وَلَدِ إِسْمَعِيلَ وَلَأَنْ
أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ
تَغْرُبَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَيَّ مَنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً
”Rasulullah shallallahu ’alaihi wa Sallam bersabda:
’Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat
Shubuh sampai terbit matahari lebih aku sukai dari pada memerdekakan empat
orang budak dari anak Isma’il. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir
kepada Allah dari mulai shalat ’Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai
dari pada memerdekakan empat orang budak.’” (HR. Abu Dawud no.3182 dihasankan
oleh Albani).
Dengan bersandar pada hadits
ini pula, Imam Ibnul Qayyim (semoga Allah merahmatinya) menyimpulkan bahwa
waktu pagi yang disyariatkan berdzikir padanya dimulai
setelah sholat Shubuh hingga terbitnya matahari. Sedangkan yang dimaksud dengan
waktu
petang adalah dimulai
setelah shalat Ashar hingga terbenamnya matahari.
Adapun mengenai urutan bacaan
dzikir, tidak ditemukan dalil yang mengharuskan adanya urutan tertentu dalam
membaca dzikir pagi dan petang. Oleh karenanya, tulisan ini dengan sengaja
mengetengahkan susunan bacaan dzikir pagi dan petang yang berbeda dengan pada
umumnya susunan bacaan dzikir pagi dan petang dari banyak penulis. Hal mana
dimaksudkan untuk menghindari munculnya pemahaman seolah-olah bacaan dzikir
pagi dan petang ini memiliki susunan atau urutan tertentu yang datang dari
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Sallam.
Demikian pula, apakah dalam
setiap pagi dan petang tatkala berdzikir, kita harus membaca seluruh bacaan
dzikir secara paket (keseluruhan), pun kami tidak mengetahui adanya dalil yang
menerangkan demikian. Wallahu A’lam.
Keutamaan Dzikir Pagi dan Petang
Dzikir adalah salah satu
ibadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yang mempunyai banyak keutamaan. Selain
mendapat keutamaan sebagaimana dzikir pada umumnya, terkhusus untuk dzikir pagi
dan petang – sebagaimana akan diterangkan dalam bab-bab berikutnya –
masing-masing bacaan dzikir memiliki keutamaan. Dan bagi orang-orang yang
mengamalkannya akan mendapat banyak kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat.
Rasulullah Shallallahu
’alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ
صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ
الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ .
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
“Barangsiapa
yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil
berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat
dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun
bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (Hasan lighayrihi; terdapat Jami’ at-Tirmidzi no. 586)
Berikut beberapa faedah dan
keutamaan dzikir pagi dan petang :
1. Terlindung dari gangguan jin
2. Mencegah dari berbagai kejahatan
3. Terhindar
dari berbagai mara bahaya
4. Dapat mengantarkan seseorang menjadi ahli surga
5. Mendapatkan keridhaan Allah pada hari kiamat
6. Mendapat pahala serupa dengan memerdekakan 10 budak
7. Ditulis 100 kebaikan dan dihapus darinya 100 keburukan
8. Mendapat perlindungan dari syetan selama sehari/semalam
9. Diampuni dosa-dosanya.
Sistimatika
Untuk
memudahkan bagi yang tidak bisa membaca tulisan arab, masing-masing bacaan
dzikir telah disertai dengan cara baca dalam tulisan latin. Diikuti kemudian
terjemahan dalam bahasa Indonesia, beserta keterangan mengenai sumber dan dalil
bagi setiap bacaan dzikir. Mudah-mudahan bisa memberi manfaat.
BAB BACAAN DZIKIR
DI WAKTU PAGI ..... [1]
Bab ini memuat bacaan-bacaan dzikir yang disunnahkan dibaca pada pagi hari.
Defenisi ”pagi” sebagaimana telah diuraikan di dalam bab pengantar, adalah waktu yang
terdapat di antara waktu subuh sehingga terbitnya matahari. Meski dijumpai
terdapat perbedaan di kalangan mufassir berkenaan dengan pemahaman tentang apa
yang dimaksud dengan waktu ”pagi” ini, akan tetapi tulisan ini kiranya
mencukupkan diri dengan mengikuti pemahaman Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah
demikian.
Kumpulan bacaan
dzikir di waktu pagi ini dimuat dalam dua bab terpisah, masing-masing : Bab Bacaan
Dzikir di Waktu Pagi.....[1] dan
Bab Bacaan Dzikir di Waktu Pagi.....[2].
Seluruhnya memuat 20 bacaan dzikir pagi. Berikut ini 9 dari 20 bacaan dzikir
pagi yang sesuai sunnah Rasulullah Shallallahu ’Alayhi Wasallam.
1.
Dibaca Pagi 1x (satu kali) :
أَصْبَحْنَا
وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا
بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا
بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ
بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillaah, wal hamdulillaah, laa ilaaha
illallåhu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli
syay-in qådiir, råbbi as-aluka khåyrå maa fiy hadzal yaum, wa khåyrå maa
ba’dahu, wa a-’uudzubika min syarri maa fiy hadzal yaum, wa syarri maa ba’dahu,
råbbi a-’uudzubika minal kasali wa suu-il kibari, rabbi a’uudzubika min
‘adzaabin finn naar, wa ‘adzaabin fil qåbri.
”Kami telah
memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, dan segala puji bagi Allah.
Tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Allah Yang Maha
Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagiNya pujian. Dia-lah
Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Råbb, aku memohon kepada-Mu kebaikan
di hari ini dan kebaikan sesudahnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari
kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabb, aku berlindung
kepada-Mu dari sifat malas dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabb, aku
berlindung kepadaMu dari siksaan di neraka dan siksaan di kubur.”
Keterangan : Bacaan dzikir ini shahih antara
lain ditemukan dalam HR. Abu Dawud no. 5071, HR. Muslim IV/2088 no. 2723, dan
HR. at-Tirmidzi 3390. Dari Abdullah Ibnu Mas’ud Rodhiallohu ‘anhu.
|
2.
Dibaca Pagi 1x (satu kali) :
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ
نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
Allåhumma bika ash-bahna,
wa bika amsaynaa, wa bika nahyaa, wabika namuut, wa ilaykann nusyuur.
“Ya
Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dengan rahmat
dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan kehendak-Mu kami hidup dan dengan rahmat dan kehendak-Mu
kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).”
Keterangan : Dzikir ini bersumber dari
hadits riwayat Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no.1199,
lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari, at-Tirmidzi no. 3391, Abu Dawud no.
5068, Ahmad 11/354, Ibnu Majah no. 3868, Shahiih al-Adabil Mufrad no.
911, shahih. Lihat pula Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 262.
|
3.
Dibaca Pagi 1x (satu kali) :
أَصْبَحْنَا
عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا
إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
ash-bahnaa ‘ala fithråtil islaam, wa ‘ala kalimatil ikhlaash, wa ‘ala
diiniy nabiyyina muhammadin shållallåhu ‘alayhi wa sallam, wa ‘ala millati
abiina ibråhiima haniifan muslimaa, wa maa kaana minal musyrikiin.
”Di waktu pagi kami berada diatas fithrah agama Islam,
dan diatas kalimat ikhlas, dan diatas agama Nabi kami, Muhammad shållallåhu
‘alayhi wa sallam, dan agama ayah kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang
lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang yang musyrik.”
Keterangan:
HR. Ahmad III/406, 407, V/123, ad-Darimi II/292 dan Ibnus Sunni dalam ‘Amalul
Yaum wal Lailah no. 34, dari Abdurrahman bin Abi Abza. Lihat Misykaatul
Mashaabiih no. 2415, Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir no. 4674,
shahih
|
4. Ayat Kursi Dibaca
Pagi 1x (satu kali) :
اللَّهُ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ
نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي
يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا
خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ
كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ
الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allaahu laa
ilaaha illaa huw, al hayyul qayyum, la ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu
maa fissamaawaati wa maa fil ardh. Man djalladjii yasyfa’u ’indahuu illa bi
idjnih. Ya’lamu maa bayna aydiihim wa maa kholfahum. Wa laa yuhiithuuna bi
syay-im min ’ilmihii illa bi maa syaa-a. Wasi’a kursiiyyuhussamaawaati wal
ardh. Walaa ya-uuduhuu hifzhuhumaa. Wa huwal’aliiyul ’azhiim.
”Aku berlindung
kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Allah tidak ada Ilah (yang
berhak diibadahi dengan benar) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus
menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya
apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Siapakah yang dapat
memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di
hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari
ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Kursi Allah meliputi langit
dan bumi, dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha
Tinggi lagi Maha Besar.” (Al-Baqarah: 255)
Keterangan : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda : "Barangsiapa yang membaca ayat ini ketika pagi hari, maka ia
dilindungi dari (gangguan) jin hingga sore hari. Dan barangsiapa
membacanya ketika sore hari, maka ia dilindungi dari (gangguan) jin hingga
pagi hari." (HR. Al-Hakim
1/562, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/418 no. 662, shahih).
|
5. Dibaca Pagi 1x
(satu kali) :
SAYYIDUL ISTIGHFAR
اَللَّهُمَّ
أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ،
وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا
صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ
لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Allåhumma anta råbbiy, laa ilaaha illa anta, khålaqtaniy wa
ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika, wa wa’dika, mas tathå’tu, a’uudzubika min
syarri maa shåna’tu, abuu-u laka wa ni’matika ‘alayya, wa abuu-u bidzanbiy,
faghfirliy, fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta.
“Ya
Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan
benar) kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakan aku dan aku adalah hambaMu.
Aku akan setia pada perjanjianku denganMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu
dari kejelekan apa yang aku perbuat. Aku mengakui nikmatMu (yang Engkau
berikan) kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku.
Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Keterangan :
"Barangsiapa membacanya dengan yakin di waktu pagi lalu ia meninggal
sebelum masuk waktu sore, maka ia termasuk ahli Surga. Dan barangsiapa
membacanya dengan yakin di waktu sore lalu ia meninggal sebelum masuk waktu
pagi, maka ia termasuk ahli Surga." (HR. Al-Bukhari no. 6306, 6323,
Ahmad IV/122-125, an-Nasa-i VIII/279-280) dari Syaddad bin Aus R.A.
|
6. Dibaca Pagi 3x
(tiga kali) :
رَضِيْتُ
بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ نَبِيًّا
Rådhitu bilaahi råbba,
wa bil islaami diinaa, wa bi muhammadin shållallåhu ‘alayhi wa sallama nabiyya.
“Aku
ridho Allah sebagai Rabbku (untukku dan orang lain), Islam sebagai agamaku, dan
Muhammad Shallallahu ’alaihi wa Sallam sebagai nabiku (yang diutus oleh
Allah).”
Keterangan :
"Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore, maka
Allah memberikan keridhaan-Nya kepadanya pada hari Kiamat." HR. Ahmad
IV/337, Abu Dawud no. 5072, at-Tirmidzi no. 3389, Ibnu Majah no. 3870,
an-Nasa-i dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no. 4 dan Ibnus Sunni no. 68, Shahiih
at-Targhiib wat Tarhiib 1/415 no. 657, dishahihkan oleh Imam al-Hakim
dalam al-Mustadrak 1/518 dan disetujui oleh Imam adz-Dzahabi, hasan.
Lihat juga Shahiih al-Waabilish Shayyib hal. 170, Zaadul Ma'aad
II/372, Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2686.
|
7. Dibaca Pagi 3x
(tiga kali) :
اَللَّهُمَّ
عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ
عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ
بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ
إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ
Allåhumma ‘aafiniy
fiy badaniy, Allåhumma ‘aafiniy fiy sam’iy, Allåhumma ‘aafiniy fiy bashåriy.
Laa ilaaha illa anta. Allåhumma inniy a’uudzubika minal kufri wal faqri, wa
a-’uudzubika min ‘adzaabil qåbri, laa ilaaha illaa anta.
“Ya
Allah! Selamatkan tubuhku (dari penyakit, dari maksiat, atau dari apa-apa yang
tidak aku inginkan). Ya Allah,
selamatkan pendengaranku (dari penyakit, dari maksiat, atau dari apa-apa yang
tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan penglihatanku (dari penyakit, dari
maksiat, atau dari apa-apa yang tidak aku inginkan). Tidak ada ilah (yang
berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau. Ya Allah! Sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Dan aku berlindung kepada-Mu
dari siksa kubur. Tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali
Engkau.”
Keterangan :
HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 701, Abu Dawud no. 5090,
Ahmad V/42, hasan. Lihat Shahiih al-Adabil Mufrad no.539.
|
8. Dibaca Pagi 3x
(tiga kali) :
بِسْمِ
اللهِ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Bismilaahilladziy,
laa yadhurru ma ‘asmihi syay’un fil ardhi wa laa fis samaa wahuwas samii’ul
‘aliim
“Dengan
menyebut nama Allah, yang dengan nama-Nya, tidak ada sesuatupun yang
membahayakan, baik di bumi maupun di langit. Dia-lah Yang Mahamendengar dan
Mahamengetahui.”
Keterangan : "Barangsiapa membacanya sebanyak
tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakan
dirinya." HR. At-Tirmidzi no. 3388, Abu Dawud no. 5088, Ahmad no. 446
dan 474, Tahqiq Ahmad Syakir dan Ibnu Majah no. 3869. Dari Usman bin ‘Affan
R.A. lihat Shahiih Ibni Majah no. 3120, al-Hakim 1/514, Shahiih
al-Adabil Mufrad no. 513, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/413
no. 655, sanad-nya shahih.
|
9.
Dibaca Pagi 1x (satu kali) :
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ،
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ
وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ
رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ،
وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ
أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
Allåhumma inni
as-alukal ‘afwaa wal ‘aafiyah, fid-dunya wal aakhiråh, allåhumma inniy
as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah, fi diinii wa dunyaayaa wa ahliy wa maaliy.
Allahummastur ‘awraatiy, wa aamin råw-’aatiy. Allåhummah fazhniy min bayni
yadayya, wa min khålfiy, wa ‘an yamiiniy wa ‘an syimaaliy wa min fawqiy, wa
a-’uudzubika bi ‘azhåmatika an-ughtaala min tahtiy.
”Ya
Allah! Sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agamaku,
duniaku, ke-luargaku dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aibku dan segala sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan
tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah! Peli-haralah aku dari depanku,
dari belakangku, dari ka-nanku, dari kiriku, dan dari atasku. Dan aku
berlindung dengan kebesaranMu, agar aku tidak disambar dari bawahku (aku
berlindung dari jatuh atau dibenamkan ke dalam bumi).”
Keterangan : HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no.1200,
Abu Dawud no. 5074, Ibnu Majah no. 3871, an-Nasai VIII/282, al-Hakim
1/517-518, dari Ibnu Umar Radhiallahu ‘anhu. Lihat Shahiih al-Adabul
Mufrad no. 912, shahih.
|
BACAAN DZIKIR DI
WAKTU PAGI ..... [2]
Bab ini merupakan
lanjutan dari Bab Bacaan Dzikir di Waktu Pagi.....[1] sebelumnya. Bab yang
diberi judul Bab
Bacaan Dzikir di Waktu Pagi.....[2] ini,
seluruhnya memuat 11 dari 20 bacaan dzikir pagi yang ada dalam bahasan kita.
Berikut ini lanjutan bacaan dzikir pagi yang sesuai sunnah Rasulullah
Shallallahu ’Alayhi Wasallam.
1.
Surat Al-Ikhlas (Dibaca Pagi 3x) :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
قُلْ
هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ>>للَّهُ الصَّمَدُ>> لَمْ يَلِدْ وَلَمْ
يُولَدْ>> وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَد
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ
الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
- See more at:
http://faisalchoir.blogspot.com/2011/09/dzikir-pagi-dan-petang-sesuai-as-sunnah.html#sthash.jj6sb1Ew.dpuf
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ
الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
- See more at:
http://faisalchoir.blogspot.com/2011/09/dzikir-pagi-dan-petang-sesuai-as-sunnah.html#sthash.jj6sb1Ew.dpuf
Qul huwallaahu ahad. Allaahusshamad. Lam yalid walam yuulad.
Walam yakullahu kufuwan ahad.
Katakanlah:
"Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak
dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".
HR. Abu Dawud no.
5082, an-Nasa-i VIII/250 dan at-Tirmidzi no. 3575, Ahmad V/312, Shahiih
at-Tirmidzi no. 2829, Tuhfatul Ahwadzi no. 3646, Shahiih
at-Targhiib wat Tarhiib 1/411 no. 649, hasan shahih
|
2.
Surat Al-Falaq (Dibaca Pagi 3x) :
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ
أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ>> مِن شَرِّ مَا خَلَقَ>> وَمِن شَرِّ
غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ>> وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي
الْعُقَدِ>> وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ>>
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ
بِرَبِّ الْفَلَقِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِن
شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
- See more at:
http://faisalchoir.blogspot.com/2011/09/dzikir-pagi-dan-petang-sesuai-as-sunnah.html#sthash.jj6sb1Ew.dpuf
Qul
a'uudzu birabbil falaq. Min syarri maa khalaq. Wamin syarri ghaasiqin idzaa
waqaba. Wamin syarrin naffaatsaati fii al'uqadi. Wamin syarri haasidin idzaa
hasada.
Katakanlah:
"Aku berlindung kepada Robb Yang Menguasai waktu subuh, dari kejahatan
apa-apa (mahluk) yang diciptakan-Nya. Dan dari kejahatan malam apabila telah
gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang
menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang-orang yang dengki apabila ia
dengki ".
HR. Abu Dawud no.
5082, an-Nasa-i VIII/250 dan at-Tirmidzi no. 3575, Ahmad V/312, Shahiih
at-Tirmidzi no. 2829, Tuhfatul Ahwadzi no. 3646, Shahiih
at-Targhiib wat Tarhiib 1/411 no. 649, hasan shahih
|
3.
Surat Al-Nas (Dibaca Pagi 3x) :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ
النَّاسِ>> مَلِكِ النَّاسِ>> إِلَهِ النَّاسِ>> مِن شَرِّ
الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ>> الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ
النَّاسِ>> مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ>>
Qul a'uudzu birabbin
naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khannaas. Alladzii
yuwaswisu fii shuduurin naas. Minal jinnati wannaas.
Katakanlah:
"Aku berlindung kepada Robb (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan
manusia.
Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan
(kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.
“Barangsiapa
membaca tiga surat tersebut setiap pagi dan sore hari, maka (tiga surat
tersebut) cukup baginya dari segala sesuatu”. At-Tirmizi berkata “Hadits ini
hasan shahih” HR. Abu Dawud no. 5082, an-Nasa-i VIII/250 dan at-Tirmidzi no.
3575, Ahmad V/312, Shahiih at-Tirmidzi no. 2829, Tuhfatul Ahwadzi no. 3646,
Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/411 no. 649, hasan shahih
|
4.
Dibaca Pagi 1x (satu kali) :
اَللَّهُمَّ
عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ
شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ
مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ
عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرُّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
Allåhumma
‘aalimal ghåybi wasy syahaadah, faathiris samaa waati wal ‘ardh, råbba kulla
sya-in wa maliikah, asyhadu an-laa ilaaha illa anta, a-’uudzubika min syarri
nafsi, wa min syarrisy syaythååni wa syirkih, wa an-uq’tarifa ‘ala nafsiy
suu-an aw ajurråhu ila muslim.
Ya Allah! Yang
Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Råbb pencipta langit dan bumi,
Råbb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah
(yang berhak untuk diibadahi dengan benar) kecuali Engkau. Aku berlindung
kepadaMu dari kejahatan diriku, dan dari kejahatan setan dan balatentaranya,
dan aku (berlindung kepadaMu) dari berbuat kejelekan atas diriku atau mendorong
seorang muslim kepadanya.
Keterangan : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda kepada Abu
Bakar ash-Shiddiq Radhiallahu ‘anhu : "Ucapkanlah pagi dan petang dan
apabila engkau hendak tidur." HR.
Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no.1202, HR. At-T irmidzi no. 3392 dan Abu
Dawud no. 5067, lihat Shahiih at-Tirmidzi no. 2798, Shahiih
al-Adabil Mufrad no. 914, shahih. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no.
2753.
|
5.
Dibaca Pagi 1x (satu kali) :
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ
لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ
Yaa hayyu yaa qåyyuum, bi
råhmatika astaghiitsu, ash-lihliy sya’niy kullahu, wa laa takilniy ila nafsiy
thårfata ‘ayn.
Wahai
Rabb Yang Mahahidup, wahai Rabb Yang Mahaberdiri Sendiri (tidak butuh segala
sesuatu), dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku
dan janganlah Engkau serahkan (urusanku) kepada diriku sendiri walaupun hanya
sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).”
Keterangan: HR.
An-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.575, al-Bazzar dan al-Hakim
1/545, lihat Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib I/417 no. 661, ash-Shahiihah
no. 227, hasan. Dari Anas RA.
|
6. Dibaca Pagi 3x
(tiga kali) :
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا
نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Subhanallåhi
wa bihamdih ‘adada khåqih, wa ridhåå nafsih, wa zinata ‘arsyih, wa midaada
kalimaatih.
“Mahasuci Allah
dan aku memujiNya sebanyak bilangan makhlukNya, Mahasuci Allah sesuai
keridhaan-Nya, Mahasuci Allah seberat timbangan arasy-Nya, dan Mahasuci Allah
sebanyak tinta (yang menulis) kalimat-Nya.”
Keterangan : HR. Muslim no. 2726. Syarah Muslim
XVII/44. Dari Juwariyah binti al-Harits RA.
|
7.
Dibaca Pagi 1x (satu kali) :
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Allahumma inniy as-aluka
‘ilman naafi’an, wa rizqon toyyiban, wa’amalan mutaqobbalan.
"Ya
Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang
baik, dan amalan yang diterima."
Keterangan :
HR. Ibnu Majah no. 925, Shahiib Ibni Majah 1/152 no. 753 dan Ibnus
Sunni dalam 'Amalul Yaum walLailah, shahih.
|
8. Dibaca Pagi 10x atau
1x :
لاَ
إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Laa ilaaha illallaåh
wahdahu laa syarikalah, lahul mulku, walahul hamdu, wahuwa ‘ala kulli syay-in
qådiir.
“Tidak
ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Allah Yang Maha Esa, tidak
ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia-lah
yang Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Keterangan :
HR. Abu Dawud no. 5077, Ibnu Majah no. 3867,
dari Abu ‘Ayyasy Azzuraqy RA, Shahiih Jaami'ish Shaghiir no.
6418, MisykaatulMashaabiih no. 2395, Shahiih at-Targhiib I/414
no. 656, shahih.
|
9. Dibaca Pagi 100x :
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ
الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Laa
ilaaha illallaåh wahdahu laa syarikalah, lahul mulku, walahul hamdu, wahuwa
‘ala kulli syay-in qådiir.
“Tidak ada ilah
(yang berhak diibadahi dengan benar) selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia-lah yang
Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Keterangan : "Barangsiapa membacanya sebanyak 100x dalam sehari,
maka baginya (pahala) seperti memerdekakan sepuluh budak, ditulis seratus
kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, baginya perlindungan dari
syaitan pada hari itu hingga sore hari. Tidaklah seseorang itu dapat mendatangkan
yang lebih baik dari apa yang dibawanya kecuali ia melakukan lebih banyak
lagi dari itu." HR. Al-Bukhari no.
3293 dan 6403, Muslim IV/2071 no. 2691 (28), at-Tirmidzi no. 3468, Ibnu Majah
no. 3798, dari Sahabat Abu Hurairah RA. Penjelasan: Dalam riwayat
an-Nasa-i ('Amalul Yaum wal Lailah no. 580) dan Ibnus Sunni no. 75
dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya dengan lafazh:
"Barangsiapa membaca 100x pada pagi hari dan 100x pada sore
Hari."... Jadi, dzikir ini dibaca 100x di waktu pagi dan 100x di waktu
sore. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2762
|
10. Dibaca Pagi 100x :
سُبْحَانَ
اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaanallåhi wa bihamdih.
“Maha Suci Allah, aku memuji-Nya.”
Keterangan :
HR. Muslim no. 2691 dan no. 2692, Syarah Muslim XVTV 17-18, Shahiih
at-Targhiib wat Tarhiib 1/413 no. 653. Jumlah yang terbanyak dari
dzikir-dzikir Nabi adalah seratus diwaktu pagi dan seratus diwaktu sore.
Adapun riwayat yang menyebutkan sampai seribu adalah munkar, karena haditsnya
dha'if. (Silsilah al-Ahaadiits adh-Dha-'iifah no. 5296).
|
11. Dibaca Pagi (atau Sehari-semalam) 100x
:
أَسْتَغْفِرُ
اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullåha wa atuubu
ilayh
Aku memohon ampunan kepada Allah dan
bertobat kepada-Nya.
Keterangan : Dzikir ini dibaca 100 kali dalam sehari, boleh dipagi
hari atau sore hari. HR. Al-Bukhari/ Fat-hul Baari XI/101 dan Muslim
no.2702. Dari Ibnu 'Umar ia berkata: "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam bersabda: 'Wahai manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah,
sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya dalam sehari seratus kali.'" HR.
Muslim no. 2702 (42).
Dalam riwayat
lain dari Agharr al-Muzani, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda: "Sesungguhnya hatiku terkadang lupa, dan sesungguhnya aku istighfar
(minta ampun) kepada Allah dalam sehari seratus kali." (HR. Muslim no.
2075 (41))
Kemudian Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa yang mengucapkan:
'Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, Yang tidak ada Ilah (yang berhak
diibadahi dengan benar) kecuali Dia, Yang Maha hidup lagi Mahaberdiri sendiri
dan aku bertaubat kepada-Nya.' Maka Allah akan mengampuni dosanya meskipun
ia pernah lari dari medan perang." HR.
Abu Dawud no. 1517, at-Tirmidzi no. 3577 dan al-Hakim I/511. Lihat Shahiih
at-Tirmidzi III/182 no.2831.
Adapun ayat Al-Qur’an yang menganjurkan istighfar dan taubat di antaranya:
(QS. Huud: 3), (QS. An-Nuur: 31), (QS. At-Tahriim: 8) dan lain-lain.
|
BAB BACAAN DZIKIR DI WAKTU PETANG .....
[1]
Umumnya bacaan dzikir Rasulullah yang
dibaca pada petang hari sama dengan bacaan dzikir beliau pada pagi hari. Hanya
ada satu bacaan dzikir yang ditemukan “khusus”
untuk dibaca pada petang hari, dan dua bacaan dzikir “khusus” untuk dibaca pada pagi hari. Selebihnya, sebagian besar
bacaan dzikir dengan lafaz yang sama, dan sebagian bacaan lainnya hanya
menyesuaikan dengan konteks waktu (pagi atau petang).
1. Dibaca Petang 1x
(satu kali) :
أَمْسَيْنَا
وَأَمْسَى الْمُلْكُ للهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا
بَعْدَهَا، وَأَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا
بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ
أَعُوذُبِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Amsaynaa wa amsal mulku
lillaah, wal hamdulillaah, laa ilaaha illallåh, wahdahu laa syarikalah, lahul
mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syay-in qådiir. Råbbi as-aluka khåyrå maa
fiy hadzihil laylah, wa khåyrå maa ba’dahaa, wa a-’uudzubika min syarri maa fiy
hadzihil laylah, wa syarri maa ba’dahaa. Råbbi a’uudzubika minal kasal, wa
suu-il kibar. Råbbi a’uudzubika min ‘adzaabin finn naar, wa ‘adzaabin fil qåbr.
Kami
telah memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi
Allah. Tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Allah Yang
Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian.
Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala se-suatu. Wahai Rabb, aku memohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan
sesudahnya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan
sesudahnya. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari sifat malas dan kejelekan
di hari tua. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan
siksaan di kubur.
Keterangan : Bacaan dzikir ini shahih antara
lain ditemukan dalam HR. Abu Dawud no. 5071, HR. Muslim IV/2088 no. 2723, dan
HR. at-Tirmidzi 3390. Dari Abdullah Ibnu Mas’ud Rodhiallohu ‘anhu.
|
2. Dibaca Petang 1x (satu kali) :
اللَّهُمَّ
بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ أَصْبَحْنَا،وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوتُ، وَإِلَيْكَ
الْمَصِيْرُ
Allåhumma bika am-saynaa,
wa bika ash-bahnaa, wa bika nahyaa, wabika namuut, wa ilaykal mashiir.
“Ya
Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore, dan dengan
rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi. Dengan rahmat dan kehendak-Mu kami hidup, dan dengan rahmat dan kehendak-Mu
kami mati. Dan kepada-Mu tempat kembali (bagi semua makhluk)”
Keterangan : Dzikir ini bersumber dari
hadits riwayat Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no.1199,
lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari, at-Tirmidzi no. 3391, Abu Dawud no.
5068, Ahmad 11/354, Ibnu Majah no. 3868, Shahiih al-Adabil Mufrad no.
911, shahih. Lihat pula Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 262.
|
3.
Dibaca
Petang 1x (satu kali) :
أَمْسَيْنَا
عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا
إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
amsaynaa ‘ala fithråtil
islaam, wa ‘ala kalimatil ikhlaash, wa ‘ala diiniy nabiyyina muhammadin shållallåhu
‘alayhi wa sallam, wa ‘ala millati abiina ibråhiima haniifan muslimaa, wa maa
kaana minal musyrikiin.
Di
waktu petang kami berada di atas fithrah agama Islam, dan di atas kalimat
ikhlas,
dan
di atas agama Nabi kami, Muhammad shållallåhu ‘alayhi wa sallam, dan agama ayah
kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong
orang-orang yang musyrik.
Keterangan:
HR. Ahmad III/406, 407, V/123, ad-Darimi II/292 dan Ibnus Sunni dalam ‘Amalul
Yaum wal Lailah no. 34, dari Abdurrahman bin Abi Abza. Lihat Misykaatul
Mashaabiih no. 2415, Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir no. 4674,
shahih
|
4. Ayat Kursi (Dibaca Petang 1x) :
أَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
اللَّهُ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ
نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي
يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا
خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ
كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ
الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allaahu
laa ilaaha illaa huu, al hayyul qoyyum, la ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum.
Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardh. Man djalladjii yasyfa’u ’indahuu illa
bi idjnih. Ya’lamu maa bayna aydiihim wa maa kholfahum. Wa laa yuhiithuuna bi
syay-im min ’ilmihii illa bi maa syaa-a. Wasi’a kursiiyyuhussamaawaati wal
ardh. Walaa ya-uuduhuu hifzhuhumaa. Wa huwal’aliiyul ’azhiim.
Aku berlindung
kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Allah tidak ada Ilah (yang
berhak diibadahi dengan benar) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus
menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa-apa
yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Siapakah yang dapat memberi
syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan
mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu
Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Kursi Allah meliputi langit dan
bumi, dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi
lagi Maha Besar. (Al-Baqarah: 255)
Keterangan : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam bersabda : "Barangsiapa yang membaca ayat ini ketika pagi hari,
maka ia dilindungi dari (gangguan) jin hingga sore hari. Dan barangsiapa
membacanya ketika sore hari, maka ia dilindungi dari (gangguan) jin hingga
pagi hari." (HR. Al-Hakim
1/562, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/418 no. 662, shahih).
|
5. Dibaca Petang 1x (satu kali) :
SAYYIDUL ISTIGHFAR
اَللَّهُمَّ
أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ،
وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا
صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ
لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Allåhumma anta råbbiy,
laa ilaaha illa anta, khålaqtaniy wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika, wa wa’dika,
mas tathå’tu, a’uudzubika min syarri maa shåna’tu, abuu-u laka wa ni’matika
‘alayya, wa abuu-u bidzanbiy, faghfirliy, fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba
illa anta.
Ya
Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan
benar) kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakan aku dan aku adalah hambaMu.
Aku akan setia pada perjanjianku denganMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu
dari kejelekan apa yang aku perbuat. Aku mengakui nikmatMu (yang Engkau
berikan) kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali
Engkau.
Keterangan : "Barangsiapa membacanya dengan yakin di waktu
pagi lalu ia meninggal sebelum masuk waktu sore, maka ia termasuk ahli
Surga. Dan barangsiapa
membacanya dengan yakin di waktu sore lalu ia meninggal sebelum masuk waktu
pagi, maka ia termasuk ahli Surga." (HR. Al-Bukhari no. 6306, 6323,
Ahmad IV/122-125, an-Nasa-i VIII/279-280) dari Syaddad bin Aus R.A.
|
6. Dibaca Pagi 3x
(tiga kali) :
رَضِيْتُ
بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ نَبِيًّا
Rådhitu bilaahi råbba, wa bil islaami diinaa, wa bi muhammadin shållallåhu ‘alayhi
wa sallama nabiyya.
“Aku ridho Allah
sebagai Rabbku (untukku dan orang lain), Islam sebagai agamaku, dan Muhammad
Shallallahu ’alaihi wa Sallam sebagai nabiku (yang diutus oleh Allah).”
Keterangan : "Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika
pagi dan sore, maka Allah memberikan keridhaan-Nya kepadanya pada hari
Kiamat." HR. Ahmad IV/337, Abu Dawud no. 5072, at-Tirmidzi no. 3389,
Ibnu Majah no. 3870, an-Nasa-i dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no. 4 dan
Ibnus Sunni no. 68, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/415 no. 657,
dishahihkan oleh Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak 1/518 dan disetujui
oleh Imam adz-Dzahabi, hasan. Lihat juga Shahiih al-Waabilish Shayyib
hal. 170, Zaadul Ma'aad II/372, Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no.
2686.
|
7. Dibaca Petang 3x (tiga kali) :
اَللَّهُمَّ
عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ
عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ
بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ
إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ
Allåhumma ‘aafiniy fiy
badaniy, Allåhumma ‘aafiniy fiy sam’iy, Allåhumma ‘aafiniy fiy bashåriy. Laa
ilaaha illa anta. Allåhumma inniy a’uudzubika minal kufri wal faqri, wa
a-’uudzubika min ‘adzaabil qåbri, laa ilaaha illaa anta.
Ya
Allah! Selamatkan tubuhku (dari penyakit, dari maksiat, atau dari apa-apa yang
tidak aku inginkan). Ya Allah,
selamatkan pendengaranku (dari penyakit, dari maksiat, atau dari apa-apa yang
tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan penglihatanku (dari penyakit, dari
maksiat, atau dari apa-apa yang tidak aku inginkan). Tidak ada ilah (yang
berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau. Ya Allah! Sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Dan aku berlindung kepada-Mu
dari siksa kubur. Tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali
Engkau.
Keterangan :
HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 701, Abu Dawud no. 5090,
Ahmad V/42, hasan. Lihat Shahiih al-Adabil Mufrad no.539.
|
8. Dibaca Pagi 3x
(tiga kali) :
بِسْمِ
اللهِ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Bismilaahilladziy, laa yadhurru ma ‘asmihi syay’un fil ardhi wa laa fis
samaa wahuwas samii’ul ‘aliim
“Dengan menyebut
nama Allah, yang dengan nama-Nya, tidak ada sesuatupun yang membahayakan, baik
di bumi maupun di langit. Dia-lah Yang Mahamendengar dan
Mahamengetahui.”
Keterangan : "Barangsiapa membacanya sebanyak
tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakan
dirinya." HR. At-Tirmidzi no. 3388, Abu Dawud no. 5088, Ahmad no. 446
dan 474, Tahqiq Ahmad Syakir dan Ibnu Majah no. 3869. Dari Usman bin ‘Affan
R.A. lihat Shahiih Ibni Majah no. 3120, al-Hakim 1/514, Shahiih
al-Adabil Mufrad no. 513, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/413
no. 655, sanad-nya shahih.
|
9. Dibaca Petang 1x (satu kali) :
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ،
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ
وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى.
اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ
وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ
تَحْتِيْ
Allåhumma inni as-alukal
‘afwaa wal ‘aafiyah, fid-dunya wal aakhiråh, allåhumma inniy as-alukal ‘afwa
wal ‘aafiyah, fi diinii wa dunyaayaa wa ahliy wa maaliy. Allahummastur
‘awraatiy, wa aamin råw-’aatiy. Allåhummah fazhniy min bayni yadayya, wa min
khålfiy, wa ‘an yamiiniy wa ‘an syimaaliy wa min fawqiy, wa a-’uudzubika bi ‘azhåmatika
an-ughtaala min tahtiy.
Ya
Allah! Sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agamaku,
duniaku, ke-luargaku dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aibku dan segala
sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut.
Ya Allah! Peli-haralah aku dari depanku, dari belakangku,
dari ka-nanku, dari kiriku, dan dari atasku. Dan aku berlindung dengan
kebesaranMu, agar aku tidak disambar dari bawahku (aku berlindung dari jatuh
atau dibenamkan ke dalam bumi).
Keterangan : HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no.1200,
Abu Dawud no. 5074, Ibnu Majah no. 3871, an-Nasai VIII/282, al-Hakim 1/517-518,
dari Ibnu Umar Radhiallahu ‘anhu. Lihat Shahiih al-Adabul Mufrad no.
912, shahih.
|
BAB BACAAN DZIKIR
DI WAKTU PETANG ..... [2]
Bab ini merupakan lanjutan dari Bab Bacaan Dzikir di Waktu Petang.....[1]
sebelumnya. Bab yang diberi judul Bab Bacaan
Dzikir di Waktu Petang.....[2] ini,
seluruhnya memuat 11 dari 20 bacaan dzikir petang yang ada dalam bahasan kita.
Berikut ini lanjutan bacaan dzikir petang yang sesuai sunnah Rasulullah
Shallallahu ’Alayhi Wasallam.
1. Surat Al-Ikhlas
(Dibaca Petang 3x) :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ>>
اللَّهُ الصَّمَدُ>> لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ>> وَلَمْ يَكُن لَّهُ
كُفُوًا أَحَدٌ
Qul huwallaahu ahad. Allaahusshamad. Lam yalid walam yuulad.
Walam yakullahu kufuwan ahad.